Titik akupunktur pada kambing (Gambar dari google)
Ternak kambing memiliki prospek ekonomi cukup baik, mengingat peluang pasarnya yang besar, baik di dalam maupun di luar negeri. Agroekonomi daerah Bali masih memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan kambing. Kambing bisa diberdayakan terintegrasi dengan tanaman industri, bisa pula dikembangkan di daerah lahan marginal. Dari aspek reproduksi, usaha peternakan kambing di masyarakat masih perlu ditingkatkan, antara lain untuk memperpendek interval beranak, meningkatkan jumlah anak sekelahiran ("Calving interval'), serta bobot lahir. Aplikasi teknologi laserpunktur diharapkan akan dapat mendukung peningkatan daya reproduksi melalui gertak birahi dan superovulasi. Dengan gertak birahi, berarti waktu birahi kambing betina dapat ditingkatkan, sehingga pelaksanaan Kawin Suntik (IB) dapat dilaksanakan secara lebih efisien
Laserpunktur memiliki tujuan diantaranya:
- Untuk menyerempakkan siklus birahi, sehingga perkawinan dan kebuntingan bisa serempak. Hal ini akan memudahkan manajemen (pemeliharaan, pemasaran).
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan IB (Kawin Suntik).
- Memperpendek selang beranak (Calving interval) sehingga frekuensi beranak lebih tinggi.
- Meningkatkan jumlah anak per kelahiran (litter size)
PERSYARATAN
- Kambing betina yang telah berumur 10 - 12 bulan.
- Induk kambing yang telah melahirkan sedikitnya 1,5 bulan.
- Dalam keadaan sehat.
- Tidak dalam keadaan bunting.
- Tidak dalam keadaan birahi.
TITIK AKUPUNKTUR
Titik akupunktur untuk gertak birahi dan Superovulasi ada 22 buah.
- 5 buah titik pada antara Frocessus spinosus vertebrae Imbalis 1 - 6.
- 10 buah titik pada antara Processus Transversus vertebrae lumbalis 5 ke kiri 5 ke kanan.
- 4 buah titik di depan dan di belakang (2 di kiri - 2 di kanan) Os pubis.
- 1 buah titik di pangkal ekor (pembatas vertebrae coccygialis dan vertebrae Sacralys).
- 2 buah titik di kiri kanan pertengahan vulva.
CARA PELAKSANAAN AKUPUNKTUR
- Bawa kambing betina di tempat yang datar dan teduh (bila memungkinkan bisa dilakukan di dalam kandang.
- Salah seorang operator mengempit leher kambing dengan duo bush kaki dan kepala menghadap ke ekor (belakang). Bila kambing memberontak tarik kedua teIinganya.
- Seorang operator yang lain memberikan perlakuan laserpunktur, dengan menempelkan ujung tabung pada titik akupuntur.
- Setiap titik diberi perlakuan 5 detik, sehingga keseluruhan memerlukan waktu 22 x 5 detik = 110 detik (± 2 menit).
- Perlakuan serupa diulang pada hari ke - 2.
- Pada hari ke-3 biasanya kambing sudah birahi.
- Bila birahi mulai malam/sore hari, dikawinkan pagi atau siang hari. Bila mulai birahi pagi, dikawinkan siang atau sore hari.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
- Induk kambing harus dalam keadaan sehat, tidak bunting dan sudah cukup dewasa.
- Pakan harus memadai, hijauan diberikan minimal 10% dari beratbadan per ekor per hari, dan lebih baik bila diberi konsentrat (dedak atau ampas tahu) menjelang dan beberapa minggu setelah dikawinkan
- Operator harus benar-benar terampil menentukan titik akupunktur dan mempergunakan alat.
- Alat laser harus dalam keadaan siap pakai. Bila battery dalam keadaan lemah harus diisi dengan energi listrik.
- Setiap selesai digunakan, alat harus dalam keadaan diistirahatkan (pindahkan tombol dari posisi "On" ke posisi "Off").
- Tempat pelayanan laserpunktur hendaknya jangan terlalu jauh dari kandang agar kambing tidak terlalu jauh berjalan, untuk menghindari stress.
Sumber materi saya dapat dari: Suprio Guntoro, dkk. (2000). Laporan Akhir Penelitian Adaptif Superovulasi pada Kambing dengan Laser Punktur
Semoga bermanfaat buat kawan - kawan peternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar